Story #14: Ambigu & Abstrak
Ada seorang perempuan yang membutuhkan seorang pengganti. Pengganti sekaligus perawat. Kemudian, datanglah ia, sang pengganti. Lambat laun, perempuan itu mulai melupakan masa lalunya, mulai tertawa dengan riang, dan mulai ceria kembali. Tiba-tiba datanglah petir dan badai yang 'menghancurkan' sang pengganti. Pada awalnya, perempuan itu mulai membenahi sang pengganti, tapi hingga kini sulit untuk dibenahi. Tetapi, hal itu ternyata tidak merubah sikap sang pengganti pada perempuan itu. Maka, perempuan itu kembali merasa tenang seperti biasanya, seperti awal ia berjumpa dengan sang pengganti. Waktu semakin berlalu. Hal yang tak diinginkan oleh perempuan itu muncul kembali. Kali ini disebabkan oleh kecerobohan perempuan itu. Ya, kecerobohan. Akibatnya, sang pengganti mulai menjauhi perempuan itu. Si perempuan sangat sangat sangat merasa bersalah. Ia selalu bertanya dalam hati, apakah sang pengganti merasa janggal? Janggal dengan jarak yang ada sekarang telah terlampau begitu jauh. Janggal, menjauh dengan cara yang aneh dan tiba-tiba. Perempuan itu mengharapkan sang pengganti merasakan kejanggalan itu. Si perempuan mengalami tekanan batin yang cukup dalam. Padahal ia menginginkan sang pengganti menjadi perawat lukanya. Namun ia merasa, ia tak mungkin mengembalikan semuanya seperti dahulu lagi. Akhirnya si perempuan itu bisa menerima kenyataan bahwa sang pengganti tak bisa jadi pengganti. Kini, perempuan itu menginginkan sang pengganti menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Perempuan itu menginginkan sang pengganti untuk berkata sejujurnya, tak ditutupi. Perempuan itu merasa sangat senang melihat kehidupan sang pengganti yang sekarang. Perempuan itu senang melihat sang pengganti tertawa bahagia, walaupun tak bersamanya. Memang si perempuan merasa sesak ketika melihatnya, namun ia akan selalu mencoba untuk tetap tabah. Si perempuan akan bersabar, karena ia yakin segalanya akan indah pada waktunya. Si perempuan akan senang jika melihat sang pengganti senang. Ia selalu bertekad dalam hatinya, "bersabarlah dan tetap selalu ceria, meskipun sang pengganti tak mungkin kembali lagi seperti dahulu.." Masa lalu yang harus dihapus secara perlahan tapi tetap dikenang agar dijadikan pelajaran indah....
Hey sang pengganti, perempuan itu menginginkan penjelasan darimu.
Hey sang pengganti, perempuan itu menginginkan penjelasan darimu.
Comments
Post a Comment