#27: Sebuah Keinginan.
Tahukah kamu? Aku memiliki sebuah keinginan.
Keinginan yang tak ada satupun orang yang pernah mengetahuinya. Kira-kira apakah itu?
Aku ingin menjadi seorang murabbi. Buat yang belum tau nih murabbi itu apa, aku bakal jelasin dulu..
Murabbi adalah seseorang yang berperan menjadi da'i yang membina suatu halaqah/liqo/grup mentoring. Murabbi bisa juga diartikan sebagai guru, karena tugas murabbi adalah mengajarkan/membagikan ilmu yang telah didapatnya.
Apa yang kira-kira membuatku tertarik menjadi seorang murabbi?
Tentu saja ada banyak hal. Rasa ketertarikanku muncul ketika menginjak kelas 7 dan mengikuti ekskul KRM. Aku masuk sebuah grup mentoring yang dipegang oleh Teh Muthiah Puteri Saarah, yang akrab kupanggil Teh Saar. Cara beliau menyampaikan materi, membuatku sering membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang mentor (murabbi). Bukan hanya Teh Saar saja yang menginspirasi. Teh Chiya, Teh Fathki, Teh Elfina, Teh Zia, Teh Syifa, Teh Aul, Teh Inggi, dan masih banyak teteh-teteh lain yang menginspirasiku untuk menjadi seorang murabbi.
Termasuk murabbi-ku yang sekarang, Teh Lina. Sejak liqo dengan beliau, keinginan untuk menjadi murabbi semakin menggebu-gebu kurasakan.
Banyak hal yang aku pikirkan secara matang dalam meniti keinginan ini. Aku tahu, menjadi seorang murabbi itu cukup berat. Ia harus menguasai materi, ia harus bisa membagi ilmu-ilmu yang ia miliki, ia harus menjaga ukhuwah diantara adik-adiknya dan dirinya sendiri, dan masih banyak lagi.
Namun, ada satu hal yang bagiku cukup berat untuk menjadi seorang murabbi. Menjaga komitmen. Ya, hal tersebut lah yang paling aku takuti. Komitmen yang ada pada diri sendiri saja masih kacau balau, apalagi menjaga komitmen suatu tongkat da'wah.
Sampai saat ini aku belum diberi kesempatan dan kepercayaan dari siapapun untuk menjadi seorang murabbi. Bagiku sih tak apa, karena memang aku belum siap. Aku juga merasa aku tak memiliki sedikitpun kemampuan untuk menjadi murabbi. Tapi aku tetap optimis, aku pasti bisa menjadi seorang murabbi! Aku harus terus belajar belajar dan belajar! Jangan pernah takut untuk mencoba! Karena kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan :)
Semoga saja keinginanku ini bisa tercapai. Sebuah keinginan yang Insya Allah akan menjadikan seorang Khoirunnisa Lutfia sebagai yang lebih baik lagi.
Ganbatte! Allahuakbar!
Keinginan yang tak ada satupun orang yang pernah mengetahuinya. Kira-kira apakah itu?
Aku ingin menjadi seorang murabbi. Buat yang belum tau nih murabbi itu apa, aku bakal jelasin dulu..
Murabbi adalah seseorang yang berperan menjadi da'i yang membina suatu halaqah/liqo/grup mentoring. Murabbi bisa juga diartikan sebagai guru, karena tugas murabbi adalah mengajarkan/membagikan ilmu yang telah didapatnya.
Apa yang kira-kira membuatku tertarik menjadi seorang murabbi?
Tentu saja ada banyak hal. Rasa ketertarikanku muncul ketika menginjak kelas 7 dan mengikuti ekskul KRM. Aku masuk sebuah grup mentoring yang dipegang oleh Teh Muthiah Puteri Saarah, yang akrab kupanggil Teh Saar. Cara beliau menyampaikan materi, membuatku sering membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang mentor (murabbi). Bukan hanya Teh Saar saja yang menginspirasi. Teh Chiya, Teh Fathki, Teh Elfina, Teh Zia, Teh Syifa, Teh Aul, Teh Inggi, dan masih banyak teteh-teteh lain yang menginspirasiku untuk menjadi seorang murabbi.
Termasuk murabbi-ku yang sekarang, Teh Lina. Sejak liqo dengan beliau, keinginan untuk menjadi murabbi semakin menggebu-gebu kurasakan.
Banyak hal yang aku pikirkan secara matang dalam meniti keinginan ini. Aku tahu, menjadi seorang murabbi itu cukup berat. Ia harus menguasai materi, ia harus bisa membagi ilmu-ilmu yang ia miliki, ia harus menjaga ukhuwah diantara adik-adiknya dan dirinya sendiri, dan masih banyak lagi.
Namun, ada satu hal yang bagiku cukup berat untuk menjadi seorang murabbi. Menjaga komitmen. Ya, hal tersebut lah yang paling aku takuti. Komitmen yang ada pada diri sendiri saja masih kacau balau, apalagi menjaga komitmen suatu tongkat da'wah.
Sampai saat ini aku belum diberi kesempatan dan kepercayaan dari siapapun untuk menjadi seorang murabbi. Bagiku sih tak apa, karena memang aku belum siap. Aku juga merasa aku tak memiliki sedikitpun kemampuan untuk menjadi murabbi. Tapi aku tetap optimis, aku pasti bisa menjadi seorang murabbi! Aku harus terus belajar belajar dan belajar! Jangan pernah takut untuk mencoba! Karena kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan :)
Semoga saja keinginanku ini bisa tercapai. Sebuah keinginan yang Insya Allah akan menjadikan seorang Khoirunnisa Lutfia sebagai yang lebih baik lagi.
Ganbatte! Allahuakbar!
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, 'Berilah kelapangan di dalam majlis-majlis,' maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu,' maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujaadilah: 11)
Comments
Post a Comment