Semua Ada Waktunya...
Ada kalanya kita berada di masa keemasan dan puncak kejayaan.
Ada kalanya kita selalu merasa bahagia dan penuh canda tawa.
Itu yang saya rasakan dahulu. Merasa tinggi, merasa hebat, merasa bahagia. Tapi, sekarang? Rasanya saya ingin menarik kembali kata-kata itu. Sekarang saya merasa sedang berada di sudut terbawah masa terburuk. Saya merasa sedang berada di titik paling rendah. Apa yang menyebabkan semua itu? Apakah saya kurang bersyukur Ya Allah? Apakah saya terlalu takabur Ya Allah? Astaghfirullahaladzim..
Kala itu, saya sedang menikmati menjadi siswa SMP. Menikmati masa transisi dari anak-anak ke remaja. Menikmati kebersamaan bersama teman-teman seperjuangan di KRM Miftahul Huda. Ketika kekuatan, solidaritas, kekompakan, dan segalanya tengah kami rasakan saat itu. Waktu dimana kami benar-benar sedang berada di puncak. Jumlah kami cukup banyak. Mungkin terbanyak dari seluruh angkatan yang ada di KRM Miftahul Huda hingga sekarang. Kami mengikuti mentoring, mengadakan acara besar seperti SINERGI, dan lain sebagainya. Saya merasa sangat bahagia dan tak ingin kehilangan momen-momen seperti itu. Saya ingin kami tetap bertahan. Tetapi nyatanya, tidak seperti waktu yang seiring bertambah.. Kami pun berkurang. Satu per satu hilang tanpa jejak, tanpa ucap.. Ada yang masih bolak balik, ada pula yang benar-benar menghilang. Entah apa yang menyebabkannya. Saya hanya bisa bersabar dan tetap tawakkal pada Allah. Dengan orang yang tersisa kala itu, saya yakin kami bisa tetap mempertahankan komitmen ini.. Tapi, apa yang terjadi lagi? Ketika kami semua sudah menginjakkan kaki di SMA, kami sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing. Inilah tantangan kami yang sesungguhnya. Memilih mana yang terbaik untuk diri. Memilih mana yang nyaman untuk diri. Ya..saya pun tak bisa menolaknya. Ketika akhir tahun di SMP, saya sudah membulatkan hati untuk sesering mungkin kembali. Tetapi takdir Allah berkata lain, pada akhirnya saya tak bisa.. Awal tahun SMA benar-benar membuat saya tidak bisa kembali ke SMP. Lalu, ketika tahun kedua SMA, saya mulai banyak berpikir dan merenung. Langkah apa yang harus saya ambil? Apa yang sebenarnya diri ini cari? Kemana seharusnya saya memanfaatkan potensi yang ada dalam diri? Ternyata jawabannya hanya satu, KRM Miftahul Huda. Subhanallah..komitmen itu tak pernah hilang meskipun waktu terus berlalu. Saya terus berusaha kembali sedikit demi sedikit pada KRM Miftahul Huda. Mengikuti berbagai acara, rapat, dan lain-lain, meskipun tidak ikut secara full. Saya juga ingin kembali ke ITSAR, tapi mungkin dengan memulainya dari hal terkecil bisa membuat saya perlahan-lahan datang kembali ke ITSAR.
Kemudian saya kembali mengingat saat-saat SMP. Hal yang paling membuat saya lemah dan goyah adalah ketika mengikuti M-Camp As-sabaqin ITSAR. Saya satu-satunya akhwat dari KRM Miftahul Huda yang mengikutinya. Ya Allah..kemana teman-teman saya? Saya merasa sangat sedih.. Ketika yang saya inginkan adalah berjuang bersama-sama, tapi mengapa saya berjuang sendiri? Mengapa saya hanya mengenang ini sendiri? Saya tak ingin berpikiran negatif dan su'udzan, mungkin saja mereka sedang sibuk.. Atau mungkin mereka tak diizinkan orangtua.. Berusaha untuk berpikir positif selalu. Ya Allah kuatkan hamba.. Sebenarnya ada banyak sekali kegiatan KRM maupun ITSAR yang saya hanya ikuti sendirian sebagai akhwat dari KRM Miftahul Huda. Yang saya bisa lakukan hanya terus berdo'a untuk diberi kekuatan dan kesabaran oleh Allah.. Perjuangan sendirian itu belum berhenti hingga detik ini.. Saya masih tetap sendiri.. Hanya diri ini yang bertahan diantara banyaknya kader-kader yang futur... Saya memulai kembali dengan mengikuti mentoring angkatan saya di ITSAR. Kemudian acara-acara lainnya juga coba saya ikuti. Dan Insya Allah tahun ini saya akan memegang mentoring di KRM Miftahul Huda. Semoga ini jadi awal yang lebih baik lagi..
Saya pun mencoba untuk menatap ke depan... Hei, masih banyak yang mendukungmu! Hei, masih banyak yang setia mendampingimu! Lihatlah sekelilingmu, kau tak sendirian! Ada teman-teman seangkatan dan teteh-teteh di ITSAR! Ada teteh-teteh di KRM Miftahul Huda! Mereka tak akan pernah membiarkanmu sendirian.. Mereka tak akan pernah membuat api semangatmu padam.. Mereka akan terus bersamamu dan mendukungmu.. Inilah salah satu kenikmatan dari hasil perjuangan, bukti bahwa Allah masih sayang pada saya dengan memberikan banyak orang disekitar saya yang membuat saya bahagia dan bertahan. Alhamdulillah.. Mereka semua adalah harta karun terindah.. :) Aku mencintai kalian semua karena Allah.. :*
Dari semua pengalaman ini saya belajar, bahwa sebenarnya kehidupan manusia itu seperti berada di dalam sebuah bianglala yang sedang berputar. Terkadang ia berada di atas, terkadang ia pun berada di bawah. Saya juga belajar bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Ketika ia sedang bahagia maupun sedang sedih. Di setiap detik perjuanganmu, Allah akan memberikan hasil yang sebanding. Di setiap tetes keringat yang keluar dari tubuhmu, Allah akan memberikan hasil yang sebanding pula. Tak usah khawatir.. Tak usah gelisah.. Lihatlah sekelilingmu, maka kau akan percaya bahwa kau tak sendirian! Bersabarlah! Semua ini ada waktunya! Bismillahirrahmanirrahim.. Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!
Tulisan ini hanya sebagai sharing dan refleksi diri agar menjadi seorang akhwat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. :)
Ada kalanya kita selalu merasa bahagia dan penuh canda tawa.
Itu yang saya rasakan dahulu. Merasa tinggi, merasa hebat, merasa bahagia. Tapi, sekarang? Rasanya saya ingin menarik kembali kata-kata itu. Sekarang saya merasa sedang berada di sudut terbawah masa terburuk. Saya merasa sedang berada di titik paling rendah. Apa yang menyebabkan semua itu? Apakah saya kurang bersyukur Ya Allah? Apakah saya terlalu takabur Ya Allah? Astaghfirullahaladzim..
Kala itu, saya sedang menikmati menjadi siswa SMP. Menikmati masa transisi dari anak-anak ke remaja. Menikmati kebersamaan bersama teman-teman seperjuangan di KRM Miftahul Huda. Ketika kekuatan, solidaritas, kekompakan, dan segalanya tengah kami rasakan saat itu. Waktu dimana kami benar-benar sedang berada di puncak. Jumlah kami cukup banyak. Mungkin terbanyak dari seluruh angkatan yang ada di KRM Miftahul Huda hingga sekarang. Kami mengikuti mentoring, mengadakan acara besar seperti SINERGI, dan lain sebagainya. Saya merasa sangat bahagia dan tak ingin kehilangan momen-momen seperti itu. Saya ingin kami tetap bertahan. Tetapi nyatanya, tidak seperti waktu yang seiring bertambah.. Kami pun berkurang. Satu per satu hilang tanpa jejak, tanpa ucap.. Ada yang masih bolak balik, ada pula yang benar-benar menghilang. Entah apa yang menyebabkannya. Saya hanya bisa bersabar dan tetap tawakkal pada Allah. Dengan orang yang tersisa kala itu, saya yakin kami bisa tetap mempertahankan komitmen ini.. Tapi, apa yang terjadi lagi? Ketika kami semua sudah menginjakkan kaki di SMA, kami sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing. Inilah tantangan kami yang sesungguhnya. Memilih mana yang terbaik untuk diri. Memilih mana yang nyaman untuk diri. Ya..saya pun tak bisa menolaknya. Ketika akhir tahun di SMP, saya sudah membulatkan hati untuk sesering mungkin kembali. Tetapi takdir Allah berkata lain, pada akhirnya saya tak bisa.. Awal tahun SMA benar-benar membuat saya tidak bisa kembali ke SMP. Lalu, ketika tahun kedua SMA, saya mulai banyak berpikir dan merenung. Langkah apa yang harus saya ambil? Apa yang sebenarnya diri ini cari? Kemana seharusnya saya memanfaatkan potensi yang ada dalam diri? Ternyata jawabannya hanya satu, KRM Miftahul Huda. Subhanallah..komitmen itu tak pernah hilang meskipun waktu terus berlalu. Saya terus berusaha kembali sedikit demi sedikit pada KRM Miftahul Huda. Mengikuti berbagai acara, rapat, dan lain-lain, meskipun tidak ikut secara full. Saya juga ingin kembali ke ITSAR, tapi mungkin dengan memulainya dari hal terkecil bisa membuat saya perlahan-lahan datang kembali ke ITSAR.
Kemudian saya kembali mengingat saat-saat SMP. Hal yang paling membuat saya lemah dan goyah adalah ketika mengikuti M-Camp As-sabaqin ITSAR. Saya satu-satunya akhwat dari KRM Miftahul Huda yang mengikutinya. Ya Allah..kemana teman-teman saya? Saya merasa sangat sedih.. Ketika yang saya inginkan adalah berjuang bersama-sama, tapi mengapa saya berjuang sendiri? Mengapa saya hanya mengenang ini sendiri? Saya tak ingin berpikiran negatif dan su'udzan, mungkin saja mereka sedang sibuk.. Atau mungkin mereka tak diizinkan orangtua.. Berusaha untuk berpikir positif selalu. Ya Allah kuatkan hamba.. Sebenarnya ada banyak sekali kegiatan KRM maupun ITSAR yang saya hanya ikuti sendirian sebagai akhwat dari KRM Miftahul Huda. Yang saya bisa lakukan hanya terus berdo'a untuk diberi kekuatan dan kesabaran oleh Allah.. Perjuangan sendirian itu belum berhenti hingga detik ini.. Saya masih tetap sendiri.. Hanya diri ini yang bertahan diantara banyaknya kader-kader yang futur... Saya memulai kembali dengan mengikuti mentoring angkatan saya di ITSAR. Kemudian acara-acara lainnya juga coba saya ikuti. Dan Insya Allah tahun ini saya akan memegang mentoring di KRM Miftahul Huda. Semoga ini jadi awal yang lebih baik lagi..
Saya pun mencoba untuk menatap ke depan... Hei, masih banyak yang mendukungmu! Hei, masih banyak yang setia mendampingimu! Lihatlah sekelilingmu, kau tak sendirian! Ada teman-teman seangkatan dan teteh-teteh di ITSAR! Ada teteh-teteh di KRM Miftahul Huda! Mereka tak akan pernah membiarkanmu sendirian.. Mereka tak akan pernah membuat api semangatmu padam.. Mereka akan terus bersamamu dan mendukungmu.. Inilah salah satu kenikmatan dari hasil perjuangan, bukti bahwa Allah masih sayang pada saya dengan memberikan banyak orang disekitar saya yang membuat saya bahagia dan bertahan. Alhamdulillah.. Mereka semua adalah harta karun terindah.. :) Aku mencintai kalian semua karena Allah.. :*
Dari semua pengalaman ini saya belajar, bahwa sebenarnya kehidupan manusia itu seperti berada di dalam sebuah bianglala yang sedang berputar. Terkadang ia berada di atas, terkadang ia pun berada di bawah. Saya juga belajar bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Ketika ia sedang bahagia maupun sedang sedih. Di setiap detik perjuanganmu, Allah akan memberikan hasil yang sebanding. Di setiap tetes keringat yang keluar dari tubuhmu, Allah akan memberikan hasil yang sebanding pula. Tak usah khawatir.. Tak usah gelisah.. Lihatlah sekelilingmu, maka kau akan percaya bahwa kau tak sendirian! Bersabarlah! Semua ini ada waktunya! Bismillahirrahmanirrahim.. Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!
Tulisan ini hanya sebagai sharing dan refleksi diri agar menjadi seorang akhwat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. :)
".....Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra'd: 11)
Comments
Post a Comment